LAPORAN PRAKTIKUM KOMPOSIT
PEMBUATAN RIB
Disusun oleh :
R. Akbar Nugroho (111221022)
Rd Rani Lusianti (111221024)
Risky Pratama P (111221025)
RR.Alvina Rana P (111221026)
Saadilah Rasyid (111221027)
Tria Satria (111221028)
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
20121. Tujuan
a.
Mengetahui
teknologi komposit laminasi basah.
b.
Mempelajari
dan menganalisa material komposit yang telah ditentukan.
c.
Mempraktekkan
pembuatan komposit di laboratorium.
d.
Menghasilkan
produk berbahan komposit dengan mengeluarkan biaya yang relatif murah.
2. Landasan Teori
Material komposit
adalah material yang terbuat lebih dari satu bahan yang membentuk satu
kesatuan. Material komposit merupakan material yang cukup ringan dan memiliki
karakteristik A/C yang baik jika dibandingkan dengan aluminium dan metal
lainnya. Material ini awalnya dikembangkan pada pesawat terbang, dan banyak
aplikasi lainnya di bidang industri maupun untuk keperluan rumah tangga.
Kekuatan dan kekakuan material
komposit ditentukan oleh serat penguat dan matriks/resin sebagai pengikat.
Unsur utama bahan komposit adalah serat, serat ini yang menentukan
karakteristik bahan komposit. Sedangkan matriks berperan sebagai pelindung dan
pengikat serat tersebut.
a) Matriks
Material
yang digunakan sebagai matriks adalah polimer
(plastik) berjenis thermosetting yang
sering disebut dengan resin. Polimer
merupakan material yang memiliki struktur lebih kompleks dibandingkan dengan
metal dan keramik. Pada umumnya terdapat dua jenis resin yaitu Polyester dan epoxy.
-
Resin epoxy merupakan resin berkualitas cukup baik dan memiliki harga
yang cukup tinggi.
Pengguanannya
untuk jenis serat karbon, Kevlar dan boron.
-
Resin polyester, memiliki harga yang relative murah.
Penggunaannya
untuk produk atau peralatan sehari-hari. Contoh : bak mandi, genteng, toren
air, dll.
Fungsi Matriks antara lain, menyatukan serat-serat
penguat, mendistribusikan gaya-gaya pada serat dan melindungi serat penguat terhadap
pengaruh lingkungan.
b) Serat
Serat / Fiber merupakan unsure utama pada material komposit yang
berpengaruh pada kekuatan suatu benda/komponen, sehingga material komposit
tergantung pada jenis struktur serat penyusunnya. Jenis serat yang banyak
digunakan adalah serat gelas dengan warna putih berbentuk memanjang dengan
diameter 6 mikron sampai 10 mikron.
Keunggulan serat yang lainnya adalah
ringan, memiliki karakteristik yang baik untuk panas, tahan korosi, mudah dalam
proses produksi, serta harganya relatif murah.
3. Alat dan Bahan
Bahan :
1. Serat
fiber
2. Resin
3. Talk
4. Mat
5. Hardener
(katalis)
6. Dempul
7. Wax
Alat :
1. Wadah
2. Pengaduk
3. Cetakan
4. Cutter
5. Amplas
6. Kuas
7. Mesin
gerinda
8. Mesin
potong
9. Palu
10. Jangka
sorong
4. Langkah Kerja
a. Pembuatan
cetakan (Jika cetakan belum tersedia)
-
Potong papan kayu dengan ukuran
tertentu.
-
Masukkan master model tertentu sesuai
dengan yang diinginkan.
-
Memberikan lilin pada daerah kosong
antara master model dan papan kayu yang telah ditentukan.
-
Oleskan wax dengan ketebalan yang cukup diseluruh permukaan model dan papan
kayu.
-
Memberikan gel coat secara merata.
-
Sebelum kering, berikan lapisan dengan
serat pada setiap permukaan master model dan secara simultan pada permukaan
kayu diberikan resin yang telah dicampur terlebih dahulu dengan katalis.
(lapisan serat sesuai kebutuhan).
-
Sambil menunggu kering laminasi
tersebut, lakukan pemotongan sisa-sisa serata kaca guna merapikan cetakan.
-
Setelah kering, lakukanlah pelepasan
cetakan tersebut, cetakan telah siap digunakan untuk membuat produk.
b. Pembuatan
produk
-
Persiapkan bahan komposit dan peralatan
yang telah ditentukan. Missal : resin, fiber, katalis, cetakan, kuas, gunting,
ampelas, cutter, dll.
-
Laminasi, proses laminasi yaitu
mengoleskan wax diseluruh permukaan
cetakan dengan ketebalan yang cukup.
-
Melapisi dengan gel coat diseluruh
permukaan dengan rata.
-
Memberikan lapisan awal dengan resin
sebelum diberikan serat/fiber yang
telah ditentukan sebelumnya (baik untuk banyak lapisan maupun campuran).
-
Menggabungkan cetakan yang sudah jadi
(bila cetakan terpisah), dengan cara memberikan adonan untuk bonding.
-
Melepas cetakan jika dianggap sudah
kering.
c. Assembly
(Penggabungan)
-
Menggabungkan hasil cetakan satu sama
lain dengan cara bonding.
-
Sambil menunggu kering sambungan
tersebut, rapikanlah hasil cetakan tersebut.
-
Menghaluskan hasi cetakan, jika terdapat
lubang-lubang maka diberikan gel coat.
5. Analisa Hasil Produk
Produk yang dihasilkan merupakan rib yang terdapat pada struktur sayap
pesawat udara.
Pada bagian ujung produk (terutama bagian yang
bersudut) sudut yang terbentuk (setelah dikeluarkan dari cetakan) adalah sekitar
90° , namun dengan sudut demikian, ini akan menyebabkan bagian ujung dari produk
ini mengalami konsentrasi tegangan, sehingga kita mengampelas bagian itu sampai
sudutnya kurang dari 90° (sampai membentuk radius) agar konsentrasi tegangannya
berkurang atau bahkan menghilang.
Matriks yang digunakan adalah fiber glass dengan
sudut 45° sebanyak tiga layer. Sudut 45° dipilih karena dengan sudut ini,
produk yang dihasilkan akan lebih kuat dari beban tarik dari segala arah. Bahan
fiberglass mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan bahan logam, diantaranya
: lebih ringan, lebih mudah dibentuk, dan lebih murah.
Pemberian warna tidak mengubah sifat
mekanis yang ada pada produk. Ini dilakukan supaya produk terlihat lebih
menarik dan juga supaya bisa dibedakan dengan hasil produk dari kelompok lain.
6. Kesimpulan
Berdasarkan percobaaan yang telah dilakukan, kami
dapat mengetahui bagaimana cara membuat produk dengan harga yang relatif murah
dan cara pembuatan yang cukup mudah yaitu menggunakan metode komposit laminasi basah.
Produk yang dihasilkan merupakan rib
yang terdapat pada struktur sayap pesawat udara.
Bagian ujung produk harus membentuk radius, agar
konsentrasi tegangan berkurang atau
bahkan menghilang.
Matriks dengan sudut 45° akan menghasilkan produk
yang lebih kuat terhadap beban tarik dari segala arah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar